BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah mahluk social yang tidak
dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalu berinteraksi dengan sesama
serta lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun
berkelompok kecil.
Manusia adalah mahluk TUHAN yang paling
tinggi dibandingkan mahluk TUHAN yang lainnya. Manusia dianugrahi kemampuan
untuk berfikir, kemampuan untuk memilah mana ynag baik dan mana yang buruk.
Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan
baik.
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola
dengan baik, kehidupan social manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk
itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang
berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin untuk dirinya sendiri. Dengan
berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan
dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan maslah yang relative pelik dan
sulit. Disinilah dituntut kerifan seseorang pemimpin dalam mengambil keputusan
agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.
Pemimpin dapat mempengaruhi moral, kepuasan
kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu
organisasi. Kemampuan dan ketrampilan kepemimpinan dan motovasi dalam pengarahan adalah factor penting
efektivitas manajer. Bila organisasi dapat mengidentifikasikan kualitaskualitas
yang berhubungan dengan kepemimpinan, kemampuan untuk menyeleksi
pemimpin-pemimpin yang efektif akan meningkat, bila organisasi dapat
mengidentifikasikan perilaku dan teknik-teknik kepemimpinan efektif organisasi,
berbagai perilaku dan teknik tersebut akan dapat dipelajari.
Penilaian prestasi kerja (performance
appraisal) adalah proses melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi atau
menilai prestasi kerja pegawai. Kegiatan ini dapat memperbaiki
keputusan-keputusan personalia danmemberikan umpan balik kepada para pegawai
tentang pelaksanaan kerja mereka. Kegunaan-kegunaan penilaian prestasi kerja
dapat dirinci sebagai berikut, perbaikan prestasi kerja, penyesuaian-penyesuaian
kompensasi, keputusan-keputusan penempatan, kebutuhan latihan dan pengembangan,
perencanaan dan pengembangan karier, penyimpangan-penyimpangan proses staffing,
ketidakakuratan informasional, kesalahan desain pekerjaan, kesempatan kerja
yang adil dan tantangan-tantangan eksternal (Handoko, 1997).Disamping
faktor kepemimpinan, faktor motivasi
yang akan mempengaruhi kinerja pegawai yang dimiliki seseorang adalah merupakan
potensi, dimana seseorang belum tentu bersedia untuk mengerahkan segenap potensi
yang dimilikinya untuk mencapai hasil yang optimal.
Analisis ilmiah tentang kepemimpinan
berangkatbdari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri. Theory sifat
berkembang, pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan bahwa
pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian theory ini dikenal
dengan ‘’ The Greatma Theory’’. Dalam perkembangannya, theory ini mendapat
pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikolosi yang berpandangan bahwa sifat
sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai
melalui pendidikan dan pengalaman.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang penulis
uraikan, banyak permasalahan tsb antara lain :
Bagaimana hakikat menjadi seorang pemimpin?
Adakah teori teori untuk menjadi pemimpin yang baik?
Apakah tugas tugas seorang pemimpin?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini
adalah
Melatih mahasiswa menyusun paper (makalah) dalam upaya lebih meningkat
pengetahuan dan kreatifitas mahasiswa.
Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya
tentang kepemiminan dan motivasi.
D. Manfaat Penulisan
Sebagai dasar informasi tentang prilaku keorganisasian khususnya materi
‘’Kepemimpinan dan Motivasi’’.
Sebagai penambah wawasan bagi teman teman dan pembaca
BAB II
PEMBAHASAN
II. Kepemimpinan
2. 1. Pemimpin yang Baik
Beberapa dekade yang lalu kekuasaan dan
posisi sangat berpengaruh terhadap seorang pemimpin. Namun, dewasa ini seorang
pemimpin tidak dapat menuntut bawahan untuk menghormati dan menghargai mereka. Penghormatan
dan penghargaan tersebut harus diperoleh. Kepemimpinan saat ini, lebih dari
kapan pun, merupakan proses dua arah antara pemimpin dan yang dipimpin. Pada
akhirnya, tanpa bawahan yang mempunyai kemauan, pemimpin tidak dapat memimpin. Kepemimpinan
sangat mempengaruhi produktivitas sebuah organisasi.
Kepemimpinan yang buruk akan mengakibatkan:
1. Kelompok tidak mengerti apa yang harus
dikerjakan. Waktu dan sumber daya dapat terbuang percuma, dan pekerjaan pun
tidak dilaksanakan dengan sempurna. 2. Kelompok tidak termotivasi. Memerlukan
waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan suatu tugas, atau bahkan tidak dapat
menyelessaikannya sama sekali.
3. Individu tidak bekerja sebagai tim dan
tidak tidak berinteraksi sebagai suatu kelompok.
4. Kemungkinan kelompok akan berusaha
minimal untuk menyelesaikan suatu tugas, dan tidak dapat bertahan jika bekerja
dalam tekanan.
5. Turn over anggota kelompok akan lebih
sering karena mereka tidak mau bertahan dalam lingkungan tersebut.
6. Individu tidak akan mengembangkan
keahlian yang diperlukan. Oleh karena itu, kelompok ini tidak akan dapat
menghadapi situasi baru.
Sebaliknya, kepemimpinan yang baik akan
dapat mengakibaatkan:
1. Kelompok bekerja sebagai tim, tidak
sebagai individu di dalam kelompok. Mereka bekerja untuk tujuan kelompok.3
2. Tim dapat memahami tujuan-tujuan kelompok
dan bagaimana mereka dapat menyesuaikan tujuan kelompok tersebut dengan
tujuan-tujuan organisasi.
3. Anggota tim saling mendukung satu sama
lain
4. Tim bersedia memberikan usaha lebih saat
dibutuhkan.
5. Tim menetapkan target pekerjaan yang
sempurna, tidak hanya ‘melakukan pekerjaan’
6. Setiap individu tahu apa yang harus
dikerjakan oleh tim, dan peran masing-masing individu dalam melakukan pekerjaan
tersebut.
7. Anggota tim bermotivasi untuk melakukan
tugas seefektif mungkin.
8. Tugas spesifik di dalam pekerjaan
keseluruhan ditugaskan kepada anggota tim yang paling berkemampuan.
Manajer menjadi seorang pemimpin saat
kepribadian dan karakter, pengetahuan dan fungsi keahlian untuk pemimpin diakui
dan diterima oleh individu-individu yang berhubungan. Kepemimpinan dapat
diperoleh dari sebuah situasi spesifik dan otoritasnya
dapat diperoleh dari posisi (jabatan),
kepribadian (kualitas dasar danpengaruh), serta pengetahuan (keahlian teknis).
Agar dapat menjadi seorang pemimpin yang
baik, terdapat beberapa kualitas yang harus dimiliki, yaitu:
1. Enthusiasm
2. Integrity, baik pribadi keseluruhan dan
konsisten pada nilai diluar diri sendiri, terutama kebaikan & kejujuran.
Kualitas ini menimbulkan kepercayaan kepada pemimpin.
3. Toughness, Demanding, with high
standards, resilient, tenacious and with the aim of being respected ( not
necessarily popular )4
4. Fairness, memberi reward dan penalty
terhadap performa kerja tanpa ada ‘favorite’, memperlakukan individu berbeda
tapi seimbang.
5. Warmth, hati dan pikiran terikat,
menyayangi orang lain, serta kepedulian terhadap orang lain.
6. Humility, kebalikan dari angkuh, menjadi
pendengar yang baik dan tanpa ego yang berlebihan.
7. Confidence, tidak percaya diri berlebihan
(yang biasanya dapat menuju pada arogansi), tapi tetap memiliki kepercayaan
diri.
2.2. SUPERVISING dan Managing
Kata supervisor berasal dari bahasa Latin,
yaitu ‘super’ = berlebih dan ‘visor’= untuk melihat. Maka, ‘supervisor’ = orang
yang melihat.Tugas supervisor adalah melihat satu atau lebih hal dari sebuah
daftar, lalu memeriksa dan mengawasi hal tersebut. Seorang manager memiliki
gambaran yang lebih luas. Tidak hanya mereka memeriksa dan mengawasi hal yang
dikerjakan sekarang,tapi biasanya
mereka juga bertugas untuk membuat prediksi,
merencanakan ke depan, dan memutuskan bagaimana hal-hal akan diubah dan
dikembangkan.Perbedaan antara supervisor dan manager adalah sudut pandang
mereka. Supervisor biasanya lebih memperhatikan masa kini, sedangkan manager memperhatikan
masa depan, masa kini, dan masa lalu.
2. 3. Perbedaan antara Mindset Aktif dan
Mindset Reaktif
Mindset aktif memiliki tiga ciri: Faster,
Harder, dan Smarter. Faster maksudnya meningkatkan kecepatan atas pekerjaan
Anda untuk mengejar, bertahan, dan berjalan; Harder yaitu meningkatkan
intensitas usaha Anda dalam rangka mengendalikan, memperbaiki dan mendominasi;
sedangkan 5 Smarter artinya meningkatkan know – how Anda untuk mengecoh, mengakali,
atau menyiasati suatu kemenangan Mindset pasif, memiliki tiga ciri pula, yaitu
Richer, meningkatkan level kesadaran Anda untuk mengeluarkan potensi
tersembunyi dalam situasi anda; Deeper, memperluas dalamnya penghargaan Anda
terhadaphubungan manusia untuk mempercepat kemajuan dan sinergi; dan Wiser, memperluas
pengertian Anda tentang bagaimana dan mengapa dunia dapat
menciptakan kemungkinan baru..
2. 4. Kepemimpinan Visioner
Visi adalah adanya perasaan/sense yang jelas
terhadap masa yang akan datang. Visi merupakan salah satu aspek yang penting
dari kepemimpinan yang efektif Lima prinsip Kepemimpinan Visioner adalah :
- Meragukan proses yang ada be innovative
- Adanya antusiasme
- Membantu orang lain untuk bertindak
- Memberikan contoh
- Merayakan pencapaian prestasi
2. 5. Kepemimpinan dan Power
Power adalah kemampuan untuk membuat orang
lain melakukan sesuatu hal yang kita inginkan atau untuk membuat sesuatu hal
terjadi sesuai dengan cara yang kita inginkan.Bukan untuk kepentingan diri
namun untuk kepentingan organisasi secara menyeluruh Terdapat 2 sumber dari
Power (power base), yaitu:6
• Power of the Position - Berdasar pada hal
yang dapat diberikan seorang pemimpin pada orang lain
• Power of the Person - Berdasar pada
bagaimana seorang pemimpin memiliki kualitas individual dan dipandang oleh
orang lain
2. 5. 1. Position Power
Sumber dari position power adalah
status/posisi manajerial seseorang dalam
organisasi.
• Reward Power – Kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain melalui pemberian reward contoh pemberian bonus, promosi, pujian, dsb.
• Coercive Power – Kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain melalui pemberian hukuman atau menunda pemberian hasil
yang bersifat positif contoh pemberian penalti, PHK, dsb.
• Legitimate Power – Kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain karena adanya otoritas dari tempat kerjanya Sumber
power ini adalah kualitas personal yang dibawa oleh seseorang dalam memimpin
suatu unit kerja
2. 5. 3. Personal Power
• Expert Power – Kemampuan mempengaruhi
orang lain karena pengetahuan/ilmu spesifik yang dimiliki seseorang
• Referent Power – Kemampuan mempengaruhi
orang lain karena ia membuat orang lain mengidentifikasi secara personal dengan
sumber power ini. Muncul karena adanya karisma ataupun personal attractiveness
sehingga orang lain respek dan mengagumi dirinya
• Informational Power - kemampuan
mempengaruhi orang lain karena memiliki informasi yang tepat dan banyak/luas 7
• Connection Power - kemampuan mempengaruhi
orang lain karena memiliki koneksitas/hubungan yang dekat
2. 5. 3. Mendapatkan Pengaruh Positif
Agar seorang pemimpin mendapatkan pengaruh
positif, ia harus dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Mengembangkan sumber power, membangun
position power dan personal power
2. Menggunakan strategi pengaruh,
menggunakan strategi-strategi yang dapat mempengaruhi orang lain
3. Memberdayakan orang lain, proses dimana
manajer memberikan dan membantu individu lainnya untuk mendapatkan power dan
memiliki pengaruh dalam organisasi Yang dimaksud dengan pemberdayaan di atas
dapat juga berarti memberikan power – kemampuan pada orang lain untuk bertindak
ataupun membuat keputusan yang relevan atas pekerjaan mereka Pada lingkungan
kerja yang selalu berubah, pemberdayaan merupakan skill yang penting dikuasai
oleh seorang manajer.
2. 6. Pendekatan Kepemimpinan
Terdapat dua pendekatan Kepemimpinan bagi
lower level manager, yaitu:
1. Pendekatan Traits
Trait adalah personal karakteristik individu
yang relatif stabil dan menetap Dasar personal yang dianggap penting bagi
efektivitas kepemimpinan adalah : drive, motivation, honesty and integrity,
self-confidence, intelligence, knowledge dan flexibility8
2. Pendekatan Behavior
2. 7. Pemimpin yang Efektif
Berikut adalah beberapa ciri pemimpin yang
efektif:
• Memiliki visi yang menarik
• Menentukan sasaran yang jelas (specific,
measurable, attainable, realistic, time-oriented-smart)
• Dapat mengembangkan karyawan yang terlatih
dan berpengalaman
• Selalu memberikan umpan balik
• Melibatkan karyawan dalam memecahkan
masalah
• Mengembangkan iklim kerja yang mendorong
kepercayaan, keterbukaan dan kebersamaan dalam bekerja
Kepemimpinan yang efektif juga dapat dicapai
melalui pendelegasian kepada bawahan. Melalui pendelegasian, pemimpin akan
menghemat waktu, membangun kebanggaan dan harga diri pada bawahannya karena diikutsertakan
dalam penentuan hasil usahanya, dapat mengembangkan bakat, inovasi, dan
kreativitas, serta mendorong timmbulnya motivasi
berprestasi.
2. 8. Pemimpin dan Komunikasi
Communication is the interpersonal process
of sending and receiving
symbols with message attached to them
Komunikasi merupakan keterampilan penting
bagi seorang manajer dan merupakan dasar yang utama bagi kepemimpinan yang
efektif. Melalui komunikasi seorang manajer berbagi dan bertukar informasi,
mempengaruhi, mengontrol dan menginspirasi orang lain9
Manajer berperan penting dalam membangun
komunikasi. Peran-peran tersebut adalah:
• Monitor Role : Mendapatkan informasi yang
tepat dari dalam dan luar organisasi
• Disseminator Role : Mendistribusikan
informasi dalam unit kerjanya
• Spokeperson Role : Mendistribusikan
informasi keluar unit kerjanya
• Decision-Maker Role : Memanfaatkan
informasi untuk menyelesaikan masalah atau untuk mencari kesempatan
Komunikasi juga dilakukan untuk proses
pemberian feedback dari manajer kepada bawahan. Feedback is the process of
telling someone else how you feel about something that person did or said
Manajer harus memastikan bahwa feedback yang
diberikan dapat dipahami, dapat diterima, dan masuk akal.
III.
Memimpin Melalui Motivasi
Manajer yang leads through motivation akan
mengembangkan suatu kondisi kerja dan melakukan kepemimpinan yang menggugah
seseorang untuk bekerja lebih keras To motivate means to encourage and inspire Motivasi
adalah dorongan dalam diri yang berhubungan dengan tingkat, arah dan
persistensi –konsistensi usaha yang dilakukan seseorang dalam bekerja.
3. 1.
Pengertian Motivasi
Beberapa pengertian yang dikaitkan dengan
motivasi :
Motivasi adalah keinginan (desires,
wants),tujuan (aims, goals), kebutuhan (needs), dorongan (drives), motif,
sikap, insentif.10
Motivasi adalah dorongan dalam diri yang
berhubungan dengan tingkat, arah dan persistensi –konsistensi usaha yang
dilakukan seseorang dalam bekerja.
Motivasi internal adalah dorongan (drives)
dan perilaku (attitude). Kita semua termotivasi, baik positif maupun negatif.
Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin:
movere yang berarti to move.
Pengertian motivasi terdiri dari 3 komponen:
Pemberian daya pada perilaku (energizing)
Pemberi arah pada perilaku (directing)
Mempertahankan perilaku (sustaining)
3. 2. Motif Sosial
Menurut David McCelland semua orang dewasa
berpotensi bertingkah lalu
secara beraneka ragam tergantung kepada :
kekuatan atau kesiapan dari berbagai motif
pada dirinya
karakteristik situasi dan kesempatan
Terdapat tiga motif sosial, yaitu:
Motif Prestasi
Motif Persahabatan
Motif Kekuasaan
Karakteristik situasi akan menentukan motif
mana yang akan terangsang dan macam tingkah laku yang timbul. Setiap orang
memiliki ketiga motif sosial, tapi dengan kadar motif yang berlainan. Orang
dengan Motif Prestasi, Motif Sahabat dan Motif Kuasa yang tinggi, tingkah
lakunya dapat diramalkan, makin kuat motif itu, makin jelas corak tingkah laku
yang tampak.
Orang dengan Motif Prestasi yang tinggi,
akan:
Melakukan sesuatu lebih baik daripada orang lain
Mencapai atau melebihi ‘ukuran keberhasilan’ yang ditetapkan
sendiri 11
Mencapai suatu hasil yang luar biasa dan khas
Bertanggungjawab atas semua tindakannya
Mencari umpan balik (feedback) tentang hasil tindakannya
Mengambil risiko yang moderat(menantang tetapi dapat dicapai
secara nyata)
Berusaha melakukan sesuatu dengan cara kreatif dan inovatif
Mengingatkan diri atau melibatkan diri pada karir di masa yang
akan datang. Orang dengan Motif Persahabatan yang tinggi :
Lebih memperhatikan apakah ia disukai dan diterima oleh orang lain
yang diikuti dengan adanya persahabatan
Lebih suka berhubungan dan bersama orang lain daripada sendirian, termasuk
bercakap-cakap lewat telepon, berkunjung.
Cemas terhadap putusnya hubungan pribadi yang baik
Lebih memperhatikan segi hubungan antar pribadi daripada segi hubungan
tugas dalam pekerjaan
Mencari persetujuan atau kesepakatan dari orang lain, cemas terhadap
putusnya hubungan pribadi yang baik
Bekerja lebih efektif dalam hubungan kerjasama yang kooperatif. Orang
dengan Motif Kekuasaan yang tinggi :
Melakukan perbuatan yang menunjukkan kekuasaannya
Melakukan sesuatu yang mengakibatkan timbulnya perasaan sangat positif(senang)
atau sangat negatif pada orang lain
Sangat aktif dalam menentukan arah kegiatan organisasi tempat ia berada
Peka dan memperhatikan struktur pengaruh antar pribadi, kelompok dan
organisasi
Mengumpulkan benda/barang mewah atau menjadi anggota perkumpulan
yang mencerminkan prestise
Cemas akan nama baiknya/kedudukannya
Berusaha menolong orang lain walaupun tidak diminta
Karyawan yang termotivasi berada di jalur
menuju produktivitas tinggi. Ciriciri karyawan yang termotivasi tinggi adalah:
Karyawan tersebut mampu memotivasi diri
sendiri, berinisiatif, dan memacu diri untuk memulai sesuatu serta mempunyai
komitmen tinggi (OCB : Organizational Citizenship Behavior).
Tekun, bekerja produktif menuntaskan tugas
sampai berhasil walaupun mendapat rintangan.
Mempunyai kemauan keras untuk
bekerja-selalu sibuk
Bekerja efektif tanpa pengawasan
Melihat hal-hal yang harus dikerjakan dan
mengambil tindakan yang perlu
Menyukai tantangan-ingin menguji
kemampuannya-menyukai pencarian pemecahan masalah.
Selalu ingin bertanya-menunjukkan
keingintahuan
Memperlihatkan ketidakpuasan konstruktif
selalu memikirkan perbaikan sesuatu
Berorientasi pada sasaran atau pencapaian
hasil
Selalu tepat waktu dan ingin menepati
waktu
Tingkat energi tinggi, dapat mengarahkan
dan mempertahankan energi dengan efektif
Merasa puas jika sudah melakukan pekerjaan
dengan baik
Menghargai imbalan yang pantas untuk hasil
kerja yang berprestasi
Memberikan andil pada penyelesaian
pekerjaan yang melebihi dari yang diharapkan
Memiliki sikap positif terhadap
pekerjaannya (bangga, punya kebiasaan kerja yang baik, cermat, konsisten) dan
terhadap lingkungan kerjanya (menghormati manajemen, mempunyai hubungan baik
dengan manajemen, kolega, dan bawahan)
Percaya diri dan luwes dalam menyesuaikan
diri dengan perubahan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pengembangan
motif prestasi, antara lain:13
Faktor individu : penilaian tentang
kemampuan/potensi diri, konsep diri, kematangan pribadi (internal rewards)
Faktor Lingkungan : dukungan dan umpan
balik positif berupa ‘hadiah’ dalam bentuk pujian , penghargaan, promosi
(external rewards) setiap kali individu berhasil mencapai prestasi unggul.
Pada saat memotivasi diri sendiri, faktor
yang memotivasi Recognition & Responsibility. Motivator yang paling besar
pada diri adalah Belief yaitu, keyakinan bahwa diri bertanggungjawab pada
tindakan dan perilaku sendiri. Ketika orang menerima tanggung jawab, semua
menjadi lebih baik :kualitas, produktivitas, relationship dan kerjasama Untuk
memotivasi orang lain, kita dapat memberi penghargaan, menghargai, menciptkan
pekerjaan yang lebih menarik, menjadi pendengar yang baik, member tantangan,
serta menolong tapi tidak melakukan sesuatu bagi orang lain yang sebenarnya
dapat dilakukan oleh dirinya sendiri. Salah satu hal yang dapat dilakukan
manajer untuk memotivasi bawahannya adalah dengan memberikan reward. Agar
pengaruh reward dapat digunakan
secara maksimal, manajer perlu :
• Menghormati keberagaman dan perbedaan
individu
• Secara jelas memahami apa yang orang lain
inginkan dari suatu pekerjaan
• Mengalokasikan rewards untuk memuaskan
kebutuhan individu dan organisasi
BAB III
. PENUTUP
Setelah memahami benar hakikat kepemimpinan,
maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan tidak mungkin berlangsung tanpa ada
upaya memotivasi bawahan/orang lain. Dalam artian pihak lain/bawahan dapat
patuh mengikuti apa kata sang pemimpin, hanya jika sang pemimpin mampu
mendorong atau memotivasi mereka sehingga mereka (bawahan/rekan) dapat
terdorong untuk melakukan suatu tindakan yang terarah pada tujuan bersama.
Mengingat para 14 bawahan atau rekan kerja yang dimotivasi memiliki beragam
kepribadian dengan beragam motivasi, maka rangkaian kata berikut ini layak
disimak dalam rangka menjadi pemimpin yang mampu memotivasi bawahan untuk
mencapai tujuan unit kerja dan organisasi.
To be a Good Leader you need to use your
HEAD , demonstrate HEART, Act with GUTS. Seiring dengan perusahaan tempat
materi ini dibahas, yang bergerak di bidang perminyakan, maka motivation is like
fire-unless you keep adding fuel to it,
No comments:
Post a Comment